Jumat, 08 April 2011

Pemimpin Libya Muammar Khadafi

Pemimpin Libya Muammar Khadafi
Pemimpin Libya Muammar Khadafi menghalalkan segala cara demi kekuasaan. Ia membiarkan warganya saling bunuh demi melanggengkan kekuasaannya yang telah menginjak tahun ke-41. Ia pun pernah mengandalkan wanita penggoda demi jabatan pemimpin Uni Afrika.

Mantan pembantu dekat Khadafi, Nuri Al Mismari, membeberkan rahasia soal wanita penggoda itu dalam wawancara dengan surat kabar Arab, Ashaeq Al-Awsat, di Paris. Mismari menjabat sebagai diplomat Khadafi selama 35 tahun sebelum meninggalkan Libya dan mengasingkan diri ke Paris, tahun lalu.

Mismari mengatakan bahwa Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, terlibat dalam permainan kotor itu. Berlusconi membantu Khadafi mengatur pengiriman wanita penggoda kepada dua pemimpin negara yang tergabung dalam Uni Afrika. Namun, Mismari menolak menyebut pemimpin negara Afrika tersebut.

Mismari hanya mengatakan bahwa wanita cantik pilihan Berlusconi bertugas merayu dua pemimpin negara di Afrika agar mendukung Khadafi sebagai pemimpin Uni Afrika pada pemilihan Februari 2009. Dua pemimpin negara tersebut sempat menentang Khadafi memimpin organisasi yang beranggotakan 53 negara Afrika.

Khadafi dan Berlusconi tampaknya memiliki kedekatan personal yang baik. Berlusconi yang tengah terbelit skandal seks itu baru mengutuk tindakan brutal Khadafi membantai warganya sendiri setelah mendapat kritik keras dari kaum oposisi di Italia.

"Berlusconi membantu mengatasi situasi dan mengamankan posisi Khadafi dengan mengirim dua wanita penggoda yang cantik," kata Mismari, seperti dikutip dari laman Telegraph. Di akhir wawancara Mismari menyatakan malu pernah bekerja untuk rezim Khadafi. Demikian catatan online Leak tentang Pemimpin Libya Muammar Khadafi.



Pemerintah AS membekukan semua aset milik keluarga Moammar Gaddafi.
Teruskan dengan
• Digg
• Facebook
• StumbleUpon
• Yahoo! Buzz
• del.icio.us
• Twitter
Berita Terkait
• Operasi Rahasia Inggris Evakuasi Warganya dari Gurun Libya
• Utusan Libya Minta Dukungan bagi Pemerintah Sementara
• Presiden Obama Desak Gaddafi Turun Segera
• Dubes Libya di PBB yang Membelot Himbau Tindakan DK PBB
• Upayakan Sanksi, AS Tutup Kedutaan Besar di Libya
• Tekanan Internasional atas Gaddafi Kian Meningkat
• AS Yakin Pasar Keuangan akan Mampu Atasi Krisis Libya
Presiden Amerika Barack Obama telah menanda-tangani instruksi presiden yang mengenakan sanksi sepihak terhadap Libya, dengan mengatakan kekerasan dan kerusuhan yang terus berlanjut di sana merupakan “ancaman yang tidak biasa dan luar biasa” terhadap keamanan nasional dan kebijakan luar negeri Amerika.
Sanksi itu membekukan semua aset yang dimiliki pemimpin Libya Moammar Gaddafi, tiga puteranya, seorang puteri dan anggota pemerintahannya. Presiden mengatakan sanksi itu diarahkan terhadap pemerintahan Gaddafi, sementara melindungi asset milik rakyat Libya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton telah mengatakan bahwa Amerika menyambut baik tindakan Dewan HAM PBB hari Jumat yang mengutuk pelanggaran hak azasi dan kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah Libya terhadap rakyatnya sendiri.
Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat telah menutup kedutaanya di Libya dan mengambil langkah untuk mengenakan sanksi guna menekan pemerintah agar menghentikan penindakan dengan kekerasan terhadap demonstran anti-pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar